Rabu, 06 Juni 2012




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuahan Yang Maha Esa, karena atas kerta warenugrahanya penulis akhirnya dapat menyusun makalah yang berjudul “Variasi Penggunaan Basa Bali sesuai sor singgih Basa” ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dimana dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu besar harapan penulis untuk memperoleh kritik dan saran yang bersifat kontruktif dari semua pihak dan juga kami harapkan saran yang bersifa membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat sesuai dengan kegunaannya.



Singaraja, 7 juni 2011

Penulis
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………...................………………………1
DAFTAR ISI …………………………………………………………...................…………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang……………………………………………………….................……………..3
1.2   Rumusan Masalah…………………………………….……………..................………………..3
1.3   Tujuan…………………………………………………………………..................…….…………3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bahasa yang Digunakan oleh Orang Bali…………………………..................………………4
2.2 Mengapa Model Bahasa itu yang Digunakan……………………………………...................5
2.3 Yang Menggunakan Bahasa Bali Kepara……………………………………….....................6
2.4 Terjadinya Penggunaan Bahasa yang Berkelas itu……………………………….................6
2.5 Eksistensi Penggunaan Bahasa yang Bertingkat itu Pada Era Kekinian ….................…..7
BAB III PENUTUP
1.1   Kesimpulan………………………………………………………..................…………………...9
1.2   Saran-saran……………………………………………………………...................……………..9
DAFTAR PUSTAKA.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
                                                                             BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Kita tentu mengetahui bahwa berbicara itu sangat penting dalam kehidupan, karena tanpa berbicara kita akan sangat susah untuk melakukan berbagai aktivitas maupun kegiatan yang mesti kita lakukan setiap hari. Maka dari berbicaralah kita juga mengetahui berbagai bahasa terutama bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa dalam negara kita dan bahasa tersebut masih kita gunakan dalam pergaulan dan kemudian dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Dari hal khususnya yaitu hal yang mengangkat berbicara tentang bahasa Bali kita mengenal dengan adanya “sor singgih Basa Bali”. Nah dalam makalah ini kita akan mempelajari berbagai penggunaan dan manfaat bahasa Bali sesuai dengan “sor singgih basa Bali” tersebut.

1.2   Rumusan Masalah
  1. Bahasa apa yang digunakan oleh orang Bali?
  2. Mengapa model bahasa itu yang digunakan ?
  3. Siapa saja yang menggunakan bahasa itu ?
  4. Mengapa terjadi penggunaan bahasa yang berkelas itu ?
  5. Bagaimana eksistensi penggunan bahasa yang bertingkat itu pada era kekiniaan ?

1.3   Tujuan
  1. Agar orang Bali tidak lupa dengan penggunaan bahasanya sendiri
  2. Menghindari berbagai pengaruh bahasa asing
  3. Dapat menggunakan Basa Bali dengan baik dan benar.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bahasa yang Digunakan oleh Orang Bali
Bahasa adalah bagian yang integral dari kebudayaan bahkan bahasa disamping sebagai bagian dari unsur kebudayaan bahasa juga sarana untuk mengungkap kebudayaan itu sendiri. Demikian halnya dengan bahasa bali adalah bahasa yang memiliki fungsi untuk berinteraksi dalam masyaraka yang merupakan warisan budaya yang memiliki nilai luhur yang tidak boleh punah.
Bahasa yang digunakan oleh orang Bali, bisa dilihat dari perkembangan bahasa Bali. Dari sejak dulu, pada jaman sebelum Majapahit datang ke Bali. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Bali Kuno adalah bahasa yang dipakai sebagai alat komunikasi pada saat masyarakat pegunungan. Bahasa ini merupakan bahasa Bali yang belum dapat pengaruh bahasa dari luar. Dan bahasa bali yang kena pengaruh dari bahasa diluar Bali yaitu pada saat kerajaan Majapahit masuk ke Bali yang dirasakan sampai sekarang yaitu bahasa Bali yang lumrah dipakai sampai sekarang yang terdiri dari beberapa tingkatan atau kelas yaitu bahasa sor singgih, dimana bahasa sor singgih adalah tingkatan bahasa atau tinggi rendahnya rasa dalam berbahasa Bali yang terdiri dari:
2.       Bahasa halus adalah sebagai tingkatan bahasa Bali yang digunakan untuk menghaluskan orang yang dimuliakan terdiri dari:
a.       Bahasa alus sor
b.       Bahasa alus Mider
c.       Basa alus singgih
3.       Bahasa Madia
4.       Bahasa kasar ada 2 yaitu
a.       Basa kasar pisan
b.       Basa kasar jabag
Dalam penggunaan Basa Bali orang-orang dan masyarakt Bali sering mengunakan basa Bali “kepara” (modern). Basa Bali kepara merupakan bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat Bali untuk berkomunikasi dengan sesama orang Bali, misalnya : Kal kija jani, apa kegae ditu ?, nah ….begitulah penggunaan bahasa Bali yang sering digunakan oleh masyarakat Bali sebagian besar secara umum.
2.2 Mengapa Model Bahasa itu yang Digunakan
Bahawasannya secara umum kenapa model diatas digunakan karena di bali mengenal adanya tingkatan warna, kasta, pendidikan dan tingkatan ekonomi. Dimana tingkatan ini mempengaruhi model-model / variasi bahsa dari tingkatan bahasa Bali itu sendiri. Dimana model bahasa itu bisa digunakan dengan menyesuaikan keadaan dan situasi dimana pembicaar itu berada, misalnya makin formal pembicaraan itu terjadi didalam keluarga makin tinggi pula intensitas pemakaian bahasa Balinya yaitu dalam rapat keluarga untuk membicarakan masalah rencana upacara adat masih dominan memakai bahasa bali.
Dalam ranah di luar RT / tempat – tempat seperti terminal, pasar, toko, dan tempat-tempat hiburan lainnya ada gejala penurunan di dalam pemakaian Bahasa Bali bila digunakan dengan penggunaan di dalam lingkungan keluarga.
Dalam situasi formal adat dan agama (Hindu) seperti paruman atau sangkepan, sembahyang. Pemakaian Bahasa Bali sangat menonjol pemakaian Bahasa Bali dalam situasi demikian akan tertata dengan baik dan sesuai dengan sor singgihnya.
Dalam situasi kedinasan seperti di kantor-kantor Balai Desa dan di sekolah-sekolah, kelihatan pemakaian Bahasa Bali kurang sekali. Namun apabila interaksi verbal yang terjadi di kantor di luar rapat Dinas, misalnya interaksi antara bawahan dengan pemimpin, pemimpin dan bawahan dan sesama karyawan etnis Bali tampak pemakaian Bahasa Bali dan Bahasa campuran.
Masyarakat Bali tidak pernah terpikir ataupun bisa dikatakan jarang memilih dalam menggunakan bahasa, karena bahasa apapun akan mereka gunakan untuk berkomunikasi langsung sesama orang Bali agar mudah dimengerti dan singkat untuk diucapkan.
Masyarakat Bali menggunakan Bahasa Bali kepara karena bahasa bali ke[ara itu masi hidup dan banyak yang menggunakan di jaman sekarang ini. Bahasa Bali kepara ini pernah muncul dalam pemikiran masyarakat Bali yang menggunakannya, karena sebagian besar pengguna bahasa hanya berbicara dan kemudian berbahasa yang banya dipengaruhi oleh perkembangan jaman. Setiap bahasa yang ada di Bali mempunyai tembang bahasa yang berbeda-beda, misalnya didaerah Buleleng, Badung, Gianyar daerah-daerah tersebut memiliki tembang bahasa sesuai dengan kebudayaannya, namun arti dan maknanya masih banyak yang sama dengan daerah-daerah yang lain.

2.3 Yang Menggunakan Bahasa Bali Kepara
Kita tentu mengetahui bahwa yang menggunakan Bahasa Bali itu tentu masyarakat Bali, berbagai daerah di Bali sudah mengunakan bahasa tersebut, namun penggunaannya mempunyai sedikit perbedaan akibat kebudayaan.
Bahasa Bali kepara itu sangat disenang oleh seluruh penduduk Bali, karena selain bahasanya yang simpel bahasa ini juga bisa dikatakan halus, mengapa seperti itu ?, karena ada beberapa daerah menggunakan bahasa tersebut dan mengembangkannya menjadi sedikit kasar, sehingga bahasa Bali kepara ini tidak hanya bisa dikatakan halus saja.
Dalam kita melakukan kegiatan berkomunikasi tentu saja kita ingin menggunakan alat komunikasi yang bisa mempercepat dan mempermudah orang yang memperdengarkan kami ataupun bahasa yang kita gunakan untuk berbicara.
Banyak orang berbicara bahwa bahasa itu tidak hanya asal-asalan dimana bahasa yang satu tidak akan tetap bisa digunakan kepada yang lainnya, karena tiap-tiap orang juga memiliki cara pandang bahasa yang berbeda.
Beberapa orang Bali telah menjadikan bahasa Bali kepara itu mempunyai makna yang kasar dan halus, tetapi yang sebenarnya bahasa Bali kepara itu mempunyai makna yang halussesuai dengan sor singgih bahasa Bali. Namum berkembangan bahasa yang ada sekaranglah yang mengakibatkan bahasa Bali kepara itu dikatakan mempunyai makna kasar.
Jadi disini lebih diketahui yang menggunakan bahasa Bali kepara itu adalah seluruh masyarakat asl Bali, karena masyarakat yang berpendidikan di Bali tentu menggunakan bahasa tersebut. Namun banyak yang menggunakannya tetapi tidak mengetahui nama bahasa yang digunaka.

2.4 Terjadinya Penggunaan Bahasa yang Berkelas itu
Awalnya orang Bali menggunakan bahasa Bali ini adalah sesuai perkembangan zaman dan kemudian bahasa yang digunakan sehari-hari itu disebut bahasa Bali kepara, karena bahasa Bali kepara itu merupakan bahasa orang Bali yang sering digunakan untuk berbicara dilingkungannya masing-masing dengan sesama orang maupun masyarakat Bali.
Dari beberapa sumber yang temukan bahasa Bali muncul dengan awal bahasa Bali tengahan dan bahasa Bali baru yang menggunakan unda-usuk dan kemudian menyusup di bahasa Bali (tengan dan bahasa Bali baru) dan dari itulah bahasa Bali menggunakan sor singgih basa (basa Bali dataran) lalu datanglah bahasa yang digunakan di Bali yaitu bahasa Bali Kepara (modern/baru).
Bahasa Bali tengahan sangatlah mempengaruhi bahas yang ada di Bali pada zaman sekarang, namun tidak hanya bahasa saja yang di pengaruhinya, namun bahasa itu juga banyak digunakan dalam kidung, tatwa, kalpa sastra, kanda dan babad.
Dalam pertunjukan drama, bahasa Bali tengahan ini juga digunakan dan dimanfaaatkan tidak itu saja Arja, Wayang, Gambuh, prembon, topeng, dan banyak juga pertontonan yang lainnya kebanyakan menggunakan basa Bali tengahan tersebut.
Beberapa bahasa sebenarnya mempunyai fungsi yang sangat penting dan juga mempunyai arti yang berbeda-beda, tetapi hanya penggunaannya saja yang sering keliru dan kemudian acuh dalam menggunakan bahasa tersebut, begitu juga dalam penggunaan bahasa bali kepara.
Jadi keadaan basa bali kepara ini diakibatkan dimulainya dengan adanya basa bali tengahan yang dikaitkan dengan basa jawa baru lalu muncullah basa bali kepara ini yang sekarang telah berkembang di Bali dan sudah digunakan sebagian besar oleh penduduk / masyarakat Bali.

2.5 Eksistensi Penggunaan Bahasa yang Bertingkat itu Pada Era Kekinian
Sebelumnya kita membicarakan tentang eksistensi, apa itu eksistensi??? Eksistensi merupakan sering munculnya berbagai hal yang bermanfaat untk dunia pendidikan maupun yang lainnya yang tidak terpandang mempunyai segi negative melainkan halnya hanya adanya segi positif saja. Dilihat dari pengertian tersebut kita akan memulai bagaimana eksistensi bahasa bali kepara, yaitu: basa bali keparasudah berkembang ataupun digunakan sejak adanya basa bali tengahan yang mengakibatkan berkembangnya basa bali kepara pada tahun 1920-1933 kurang lebihnya di Bali sampai dengan sekarang bahasa Bali kapara ini masih digunakan, namun mempunyai dan mendapatkan sedikit perubahan akibat para penggunanya yaitu perubahannya dari bahasa yang halus menjadi sedikit kasar. Beberapa contoh bahasa Bali kepara yang digunakan di lingkungan masyarakat Bali sekarang yaitu: Bapane lakar luas ke tegal” dan “lakar ngudiang jani bapane luh??”. Dari contoh tersebut kita bias lihat beberapa perubahan cara penggunaan bahasanya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 BAB III
         PENUTUP

4.1   Kesimpulan
Bahasa Bali kepara merupakan bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat Bali pada era masa kini yang berkembang dengan dipengaruhinya oleh zaman yang membedakan basa itu hanya kebudayaan di masing-masing daerah di Bali.

4.2   Saran-saran
Dari makalah yang penulis susun, penulis berharap kepada pendidik yang menggunakan makalah ini agar dapat mengetahui bagaimana penggunaan bahasa Bali yang baik dan benar khususnya pada sor singgih basa bali. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
                                               DAFTAR PUSTAKA
Anom, I Gusti Ketut. 1983. Tata Bahasa Bali. Denpasar. Dinas Pengajran Daerah Tingkat I Bali
Bawa Wayan. 1975-1976. Latar Belakang Sasral Budaya Basa Bali. Singaraja
Budha Gautama Wayan. 2005. Tata Sukerta Basa Bali. Denpasar. CV Kayu Masagung
Kersten SVD, J. 1984. Bahasa Bali. Tata Bahasa, Kamus Bahasa Bali Lumrah. Ende. Nusa Indah
Pastika, I Wayan. 2003. Variasi Bahasa Menurut Kelas Sosial, Gender, dan Strategi Kesopanan dalam Gurat Budaya dalam Perspektif Multikultural. Denpasar. Kerjasama Program Studi magister dan Doctor kajian Budaya, Linguistik, dan Jurusan Antropologi fak. Sastra Unud.
Suasia, Ida Bagus Made. 1986. Kedudukan dan Fungsi bahasa Bali. Denpasar. Jurusan Bahasa Daerah Fakultas Sastra Universitas Udayana.
Sutama, I Made dan Suandi, I Nengah. 2001. Loyalitas bahasa Penutur Bahasa bali terhadap Bahasanya. Laporan Penelitian. Jakarta. Proyek DCRG/IJRGE.
Tinggen I Nengah. 2001. Kosa Basa Sor Singgih Basa Bali Singaraja. Toko Indrajaya
Tinggen I Nengah. 2005. Sor Singgih Basa Bali Singaraja. Toko Indrajaya
Windhu Sancaya, Dewa Gede. 2006. Menyadari Eksistensi Bahasa Bali. Catatan untuk mengembangkan Bahasa Bali, Kini dan Masa Depan. Denpasar. Kongres Bahasa Bali VI

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Nah.... Lanjut Be.....

Unknown mengatakan...

Blarr blarr